Wednesday, August 8, 2007

Bali; Cara Murah Mewujudkan Impian

Bukan cuma mimpi jika anda memiliki dana cekak namun ingin berlibur ke Bali. Ada cara traveling hemat yang bisa anda lakukan untuk mengunjungi Pulau Dewata ini. Asal anda rela sedikit bercapek ria, liburan ke Bali bukan angan semata.

Semua orang tahu kalau Bali merupakan tujuan wisata nomor satu bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Anggapan semacam ini sempat membuat sebagian orang berpikir bahwa liburan ke Bali membutuhkan persiapan dana yang tidak sedikit, terutama dalam hal transport dan akomodasi. Namun anggapan tersebut bias jadi keliru. Setelah mencoba menempuh perjalanan darat Jakarta-Bali, ada beberapa pos yang sangat mungkin bisa anda hemat.

Usai pemboman empat tahun lalu, kondisi wisata pulau ini sempat gonjang ganjing. Ekonomi pulau yang sangat mengandalkan sektor pariwisata ini juga sempat ambruk. Hampir dua ratus orang menjadi korban peledakan bom dikawasan wisata Legian tersebut. Untuk mengenang kejadian yang mengenaskan tersebut, didirikan monumen Ground Zero tepat di seberang lokasi bekas ledakan. Di monumen tersebut tercantum juga nama-nama para korban dan negara asal mereka. Monumen ini menjadi center point kawasan Legian.

Mungkin anda belum tahu bahwa ke Bali bisa menggunakan jalur kereta api. Selama ini orang hanya tahu, kalau transportasi ke Bali hanya bisa ditempuh dengan pesawat udara atau bis saja. Jalur kereta api bisa menjadi alternatif. Etape pertama Jakarta-Surabaya, eksekutif, bisnis atau ekonomi tergantung kondisi keuangan anda. Sebagai ilustrasi, tiket kelas bisnis hanya Rp 120 ribu.

Etape kedua Surabaya-Denpasar. Tiket untuk jurusan ini bisa anda dapatkan di stasiun Gubeng atau Pasar Turi, seharga Rp 90.000 untuk kelas bisnis. Kereta yang anda tumpangi biasanya hanya sampai Stasiun Banyuwangi, tapi jangan khawatir, perjalanan anda akan dilanjutkan dengan bis yang disediakan oleh pihak PJKA. Bis dan penyeberangan dengan feri sudah termasuk dalam harga tiket yang anda beli. Bis ini yang akan membawa anda menyeberang dari Ketapang ke Gilimanuk dan seterusnya menuju Terminal Ubung-Denpasar.

Tidak perlu khawatir kalau anda kemalaman di Denpasar, karena di belakang Terminal Ubung tersedia beberapa penginapan yang lumayan nyaman dengan harga bervariasi dan yang pasti terjangkau kocek anda, mulai dari harga Rp 45 ribu-Rp 150 ribu plus teh manis di pagi hari.

Dari terminal Ubung, jika anda ingin ke Kuta ada beberapa alternative transportasi yang bisa anda gunakan. Untuk menghindari pengeluaran yang tidak diharapkan, karena taxi yang anda tumpangi malah membawa anda berkeliling Denpasar tanpa juntrungan, ada baiknya anda mencarter angkot. Cukup dengan membayar Rp 60 ribu anda sudah sampai kawasan wisata Legian atau Kuta. Hindari menggunakan angkot eceran, karena hanya akan menghabiskan waktu anda. Angkot di sini hanya akan berangkat kalau semua kursi sudah terisi.

Jangan pernah punya pikiran kalau penginapan di seputaran Kuta dan Legian harganya selangit. Begitu banyak penginapan yang bisa anda pilih dan harganya dijamin tidak akan membuat anda jantungan. Sebagai gambaran, penginapan di sepanjang kawasan Legian menawarkan harga Rp 80 ribu hingga Rp 250 ribu sudah termasuk sarapan pagi, lumayan kan?

Soal memanjakan mata, tidak perlu khawatir, sepanjang kawasan ini tersedia ratusan toko yang menjajakan segala keperluan anda. Harganya tidak dipatok harga mati, masih bisa ditawar. Kalau anda terbiasa tawar menawar di Tanah Abang, di sini ilmu anda masih bisa dipraktekan. Jadi tidak perlu terkaget-kaget dengan harga yang disebutkan, tawar saja minimal separuh harga, bahkan kurang dari itu. Begitupun untuk harga produk sekelas butik, semua bukan harga mati.

Jika anda berkeinginan mengunjungi obyek-obyek wisata di Bali, lebih murah bila anda menyewa sepeda motor. Toko-toko di sepanjang Legian juga merangkap sebagai tempat penyewaan sepeda motor. Cukup dengan uang Rp 50 ribu sehari anda sudah bisa berkeliling. Harga tersebut bisa lebih murah lagi bila anda menyewa lebih dari sehari.

Mau belanja yang lebih ekstrim lagi? Silakan ke Pasar Seni Sukawati. Semua produk khas Bali disediakan di sini. Asal anda jeli memilih, karena tidak jarang barang yang serupa juga ada di Jakarta. Perbedaan harga di Legian dan di Sukawati tidak terlalu mencolok, paling selisih harganya berkisar antara Rp 5000-Rp 10 ribu saja.

Sebelum mencapai Desa Sukawati, anda terlebih dulu bertemu dengan Desa Celuk. Desa ini terkenal dengan kerajinan peraknya. Di sepanjang jalan anda akan menemukan billboard rumah para pengrajin perak. Di sana anda dapat menyaksikan proses pengerjaan perak sekaligus anda juga bisa memilih hasil kerajinannya yang terpajang di etalase untuk dibawa pulang. Tidak perlu kaget dengan label harga yang terpasang di masing-masing produk, karena harga tersebut dikhususkan bagi turis asing. Untuk turis lokal mereka menyediakan harga khusus yang lumayan miring.

Kalau anda ke Bali dan berniat belanja, Sukawati dan Desa Celuk adalah pilihannya. Tapi kalau sekadar untuk mencari atmosfir Bali, cukup nongkrong di Legian dan Kuta saja. Setelah puas berkeliling Sukawati dan Celuk, ada baiknya anda ke kawasan Genteng Biru, Jl. Diponegoro Selatan, Denpasar untuk memesan tiket kereta api terusan Denpasar-Jakarta. Ada dua jam pemberangkatan, yaitu 15.30 dan 05.00 waktu setempat. Perlu diperhatikan, jika anda ingin menggunakan kereta bisnis, cuma ada satu pilihan yaitu pukul 05.00 pagi, sedangkan untuk jam 15.30 hanya menyediakan kelas eksekutif saja. Sebagai catatan kecil, tips tersebut di atas hanya bisa anda lakukan di luar musim liburan. Jangan harap anda bisa melakukannya di musim liburan seperti liburan sekolah, Natal dan Tahun Baru maupun Lebaran.

No comments: