Monday, August 13, 2007

Cipanas; Nikmati Kesejukan Taman Bunga Nusantara

Kita mengenal beberapa tempat tujuan wisata alam yang sangat menarik di Jawa Barat. Di antaranya Gunung Tangkuban Parahu, Pemandian Air Panas Ciater, Situ Patengang, Situ Cileunca, Pantai Pangandaran, Palabuhan Ratu, Taman Ciung Wanara, Kebun Raya Bogor, Kebun Binatang maupun berbagai tempat menarik lainnya.

Bila hendak menikmati keindahan aneka ragam tumbuhan bunga, sekaligus menambah wawasan tentang berbagai jenis tumbuhan, kita antara lain dapat mengunjungi berbagai tempat seperti Kebun Raya Bogor, atau Taman Bunga Nusantara yang berada di daerah Cipanas Cianjur.
Taman yang diresmikan pada akhir 1995 lalu oleh Presiden Soeharto ini, mempunyai luas 35 hektare. Lahan dibagi menjadi beberapa fungsi, yaitu 23 hektare untuk taman bunga , 7 hektare sebagai taman bermain anak-anak, 2 hektare untuk taman pembibitan, dan 3 hektare untuk fasilitas restoran.

Di areal taman bunga ini, disediakan tempat khusus untuk berkumpul. Di tempat ini, kita dapat menggelar tikar untuk makan bersama dan mengadakan berbagai acara, seperti perlombaan dan permainan. Hal ini sengaja dibuat agar pengunjung tidak mengganggu areal taman bunga.Menyempatkan diri untuk berkeliling taman dan mencari berbagai informasi seputar taman, maka pertama kali pandangan saya tertarik dengan display burung merak. Ketertarikan saya itu tertuju pada rangkaian bunga yang terhampar membentuk pola ekor merak yang berwarna-warni.
Display burung merak ini, dibentuk oleh 20.000 bunga musiman yang seluruhnya berasal dari luar negeri, seperti bunga pentunia. Bunga ini disebut bunga musiman karena memiliki masa hidup dan berbunga antara 2-3 bulan saja.

Bunga-bunga ini mendapatkan perawatan ekstra, termasuk penyediaan lahan yang subur, penyiraman dengan takaran air yang tepat, dan pemberian insektisida secara teratur. Jadi dapat dibayangkan setiap 2-3 bulan sekali pengelola taman bunga ini mengganti seluruh tanaman bunganya.
Oleh karena itu jangan heran jika kita berkunjung lagi ke sana, kita akan mendapat dekorasi warna bunga yang berbeda. Display lain yang menarik perhatian saya adalah jam taman. Jam taman ini cukup besar. Jarum jamnya pun sekitar 4 meter. Jam taman ini dirancang oleh teknisi dari Jepang.

Jam ini berdentang setiap setengah jam sekali yang diiringi oleh suara bel dan musik. Tak jauh dari jam taman, saya memerhatikan taman air yang sepintas biasa-biasa saja. Di sana terdapat beberapa tumbuhan air seperti lotus atau bunga teratai dan teratai raksasa (Victoria amazonica). Namun kesan biasa-biasa itu berubah menjadi luar biasa, setelah memperoleh informasi bahwa lotus itu berasal dari Asia Timur dan Australia, sedangkan teratai raksasa berasal dari Amerika Selatan.

Di taman air pun, terdapat tanaman dari AS bagian tenggara yang mempunyai nama latin Thalia delbata. Selain itu, ada juga pohon papyrus yang berasal dari Mesir. Pohon papyrus ini digunakan sebagai bahan pembuat kertas oleh bangsa Mesir sejak 2750 SM.

Di samping itu, taman bunga ini juga menyimpan kekayaan fauna meskipun hanya terbatas pada jenis burung dan jumlahnya pun tidak banyak. Di kawasan taman air ini, juga terdapat angsa berwarna putih dan hitam, serta beberapa burung belibis. Angsa putih ini khusus didatangkan dari Eropa, angsa hitam berasal dari Australia, sedangkan belibis dari Belanda. Tentunya hewan-hewan ini pun membutuhkan pemeliharaan yang ekstra ketat.

Mengelilingi taman bunga dengan berjalan kaki, tentu sangatlah melelahkan karena luasnya area. Untuk mengefektifkan waktu, kita dapat menggunakan fasilitas mobil yang sudah disediakan pengelola untuk berkeliling ke seluruh area taman ini. Dengan menggunakan kendaraan, kita akan melihat bagian unik lainnya dari taman ini, di antaranya ada taman Prancis. Taman Prancis ini, dibuat berdasarkan pola taman bunga di negara Prancis yang disebut parteri. Taman ini seperti hiasan sulaman.

Kita juga bisa menyempatkan diri menikmati lahan sejuk yang dipenuhi pohon palem. Berbagai jenis palem sengaja didatangkan dari beberapa negara, di antaranya palem alexandria dari Queensland, Australia, palem raja dari Kuba, dan palem kipas dari Meksiko. Selain itu ada juga taman Jepang yang mengambil pola taman-taman gaya Jepang yang serbamini.

No comments: